FKIP – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi (Himago) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar webinar nasional Khatulistiwa 2021. Webinar nasional yang digelar pada Sabtu (09/10/2021) melalui aplikasi Zoom Meeting dan YouTube Streaming akun Himago FKIP UNS ini mengusung tema “Menjawab Tantangan Bonus Demografi Indonesia di Era Society 5.0 Untuk Mewujudkan SDGs 2030”.

Webinar ini merupakan grand closing atau penutupan dari acara Khatulistiwa 2021. Khatulistiwa 2021 sendiri merupakan program kerja Himago FKIP UNS yang terdiri atas beberapa rangkaian kegiatan. Adapun rangkaian kegiatan tersebut adalah National Essay Competition, Geography Olympiad Championship, dan Webinar Nasional Khatulistiwa.

Dimoderatori oleh Dr. Rita Noviani, S.Si., M.Sc. selaku Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi FKIP UNS, webinar ini menghadirkan dua pembicara. Adapun pembicara dalam webinar ini adalah Dr. Yasin Yusup, S.Si., M.Si selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Geografi FKIP UNS dan Ismail Fahmi, Ph.D. selaku Pendiri PT Media Kernels Indonesia. Webinar Khatulistiwa 2021 tersusun atas dua sesi pemaparan materi.

Pada sesi satu, yang menjadi pembicara adalah Dr. Yasin Yusup, S.Si., M.Si. Beliau memaparkan apa saja bonus demografi Indonesia dan keadaan ideal untuk membangunnya. Selain itu, beliau juga memaparkan apa itu society 5.0 mulai dari manfaat, sektor-sektor, hingga perannya terhadap SDGs 2030. Menurutnya, konsep Society 5.0 dapat mewujudkan SDGs 2030.

“Konsep society 5.0 untuk SDGs 12 akan terwujud karena Society 5.0 menghadirkan pemecahan masalah yang kreatif dari berbagai sudut pandang dan mendukung solusi tersebut dengan transformasi digital,” papar Yasin.

Pada sesi dua, yang menjadi pembicara adalah Ismail Fahmi, Ph.D. Beliau memaparkan materi bertajuk “Society 5.0 and Sustainable Development Goals. Adapun, sub materi dalam pemaparan beliau adalah asal mula, syarat-syarat, dan pengembangan Society 5.0 di Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa masalah dalam pengembangan Society 5.0 di Indonesia adalah rendahnya literasi digital masyarakat.

“Di Indonesia, beberapa kota sudah mulai menerapkan Smart City. Salah satu kunci pengembangan Smart City dan Society 5.0 adalah sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan sehat untuk membangun teknologi dan mencari solusi sosial. Sayangnya, generasi muda Indonesia menghadapi masalah besar di bidang literasi yang menjadi syarat menuju Smart City dan Society 5.0,” jelas Ismail.

Reporter: Rosantika Utami
Editor: Aulia Anjani

https://fkip.uns.ac.id/
https://www.instagram.com/fkipuns.official/

#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#universitassebelasmaret
#unsbisa