FKIP – Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Grafitasi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar webinar nasional Science Week 2021 dengan tema “Optimalisasi Peran Mahasiswa Indonesia dalam Upaya Peningkatan SDM melalui Sains dan Teknologi Pasca Pandemi” pada Minggu (3/10/2021). Webinar yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting ini dihadiri dan dibuka oleh Dekan FKIP UNS, Dr. Mardiyana.

Dalam sambutannya, Dr. Mardiyana menyampaikan bahwa kegiatan webinar ini sangat sesuai dengan permasalahan yang terjadi saat ini, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan peserta dalam memanfaatkan teknologi.

“Kegiatan ini saya kira sangat kontekstual dengan permasalahan pada saat ini, kita berusaha meningkatkan SDM yang unggul dan memanfaatkan teknologi informasi baik di masa pandemi maupun pasca pandemi,” ungkapnya.

Sementara itu, Yuniar Ponco Prananto, S.Si., M.Sc., Ph.D. selaku pembicara pertama mengulas tentang perubahan teknologi dari masa ke masa dan apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk menghadapi masa depan. Karena zaman akan selalu berubah, yang dulu tidak pernah diperhatikan sekarang harus diperhatikan, yang dulunya disepelekan sekarang harus diprioritaskan.

“Kita pun pastinya akan berubah, cara pandang kita, cara berpikir kita, cara kita merespon kepada yang lain itu pasti akan berubah seiring dengan perkembangan usia kita,” jelasnya.

Kaitannya dengan dunia kampus, menurut Yanuar terdapat pola yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa, yaitu informasi tidak hanya diperoleh dari dosen atau kelas. Mahasiswa harus selalu mengembangkan semangatnya melalui aktivitas berkelanjutan, memanfaatkan kesempatan untuk memperluas perspektif dan jaringan, terus bergerak maju, serta keluar dari zona nyaman.

Lebih lanjut Yuniar mengatakan perlu adanya sikap mudah beradaptasi terhadap setiap perubahan yang terjadi. Menurutnya ada empat hal yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan masa depan, yakni membuka pikiran, memperkuat hard skill dan soft skill, adaptif dan fokus pada solusi, serta menjaga keseimbangan hidup seperti kesehatan fisik, kesejahteraan mental dan menjaga iman.

“Kalau kita tidak mengidentifikasi, kalau kita tidak mau menyiapkan diri maka lambat laun kitalah yang akan tergantikan,” terangnya.

Selanjutnya, Reza Aulia Akbar, S.T selaku pembicara kedua mengatakan bahwa society 5.0 merupakan sebuah solusi atas isu yang beredar jika pada era industri 4.0 kemampuan manusia akan tergantikan dengan robot.

Society 5.0 merupakan konsep masyarakat yang diinisiasi oleh Jepang tentang menyinergikan antara manusia dengan teknologi. Oleh sebab itu, tentunya masyarakat harus mampu beradaptasi sehingga kemampuannya tidak tergantikan oleh robot.

“Jadi dia (Society 5.0) mengawinkan antara manusia dengan teknologi, jadi tidak ada persaingan lagi, 4.0 yang tadinya mau digantikan robot, 5.0 justru menghapus itu dan menyinergikan,” ungkap CEO & Founder Science Hunter Indonesia tersebut.

Reporter: Muhammad Muzaqqi
Editor: Aulia Anjani

https://fkip.uns.ac.id/
https://www.instagram.com/fkipuns.official/

#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#universitassebelasmaret
#unsbisa