FKIP – Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-30, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himmadika) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta gelar pelatihan keterampilan hidup dengan tema “Millenial’s Preparation to be The Next Young Entrepreneur” pada Sabtu (23/10/2021). Acara ini menghadirkan pemilik Burgerchill yaitu Dzaky Muhammad Abdullah Rahim dan Naufal Muhammad Abdullah Rahim sebagai narasumber utama.

Kedua remaja kembar ini, merupakan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran (UNPAD). Keduanya menceritakan perjuangan semenjak SMA dengan mencoba berbagai cara untuk mencari uang sendiri, seperti membuat band, menjadi youtuber, hingga penyiar di radio anak muda Kota Bandung.

Berawal dari hobi makan roti dan kondisi pandemi Covid-19 yang pada saat itu harus beraktifitas di rumah, sehingga mereka memberanikan diri untuk berjualan burger.

“Pada saat itu saya mikir di rumah nggak ngapa-ngapain, mana nggak bisa jualan gitu di rumah, ya udah deh Dzaky sama Naufal kepikiran buat kita bikin bisnis tapi brand sendiri,” kata Dzaky.

Awalnya, mereka berambisi supaya Burger Chill bisa dikenal sampai luar kota, hingga akhirnya mereka memanfaatkan platform media sosial. Bahkan, bisnis mereka ini sempat viral di konten TikTok yang dibuat oleh Naufal.

“Saya pengen banget burger saya bisa dirasain sama orang-orang di luar kota dan akhirnya dari motivasi awal itu mulailah terpikir untuk memanfaatkan sebuah platform yang mestinya generasi milenial sudah paham,” lanjut Dzaky.

Selanjutnya, mereka menjelaskan hal paling dasar dalam pemasaran digital adalah bagaimana cara mendapatkan pelanggan sebelum memanfaatkan platform media sosial.

“Pertanyaannya bagaimana cara kita untuk bisa mendapatkan pelanggan sebelum akhirnya kita memanfaatkan yang tadi (sosial media),” kata Naufal.

Menurut Dzaky dan Naufal dalam mendapatkan pelanggan terdapat tiga aspek penting yang harus diperhatikan yakni pemilihan produk, kualitas pelayanan, dan kemudahan sistem. Pemilihan produk bisa berupa barang maupun jasa yang sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini. Selanjutnya, pada pelayanan harus ramah, nyaman, cepat dan tepat, hal ini dilakukan supaya pelanggan merasa diutamakan. Pada sistem dilakukan untuk mengikat kedua aspek sebelumnya, sehingga baiknya sistem dibuat untuk mempermudah akses pelanggan.

“Kalau misal tiga utama ini tidak kuat, di akarnya tidak kuat ya otomatis takutnya bakal ada kesalahan di kesana-kesananya gitu,” ungkap Naufal.

Reporter: Muhammad Muzaqqi
Editor: Zalfaa Azalia Pursita

https://fkip.uns.ac.id/
https://www.instagram.com/fkipuns.official/

#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#universitassebelasmaret
#unsbisa