FKIP—Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) menggelar Seminar Nasional Wawasan Kebangsaan 2021 pada Selasa (2/11/2021) secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Bertemakan “Peran Pemuda dalam Menghadapi Tantangan Kepemimpinan di Era Digital”, seminar dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset, dan Kemahasiswaan FKIP UNS, Prof. Dr. Slamet Subiyantoro, M.Si.

Dimoderatori oleh Yhulita Kumala Pramurdya selaku mahasiswa Program Studi (Prodi) PPKn FKIP UNS, seminar ini menghadirkan tiga pembicara.

Pembicara pertama adalah Prof. Dr. Triyanto, S.H., M.Hum. Ia merupakan Dosen PPKn FKIP UNS. Ia memaparkan materi bertajuk “Peran Pemuda dalam Menghadapi Tantangan Kepemimpinan di Era Digitalisasi”. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa ada tiga kunci karakter positif kepemimpinan dalam era digital, yaitu mampu menjadi komunikator yang baik, membangun partisipasi semua anggota, serta memberikan arah yang visioner dan tujuan yang jelas.

“Saya merangkum ada tiga kunci karakter positif kepemimpinan dalam era digital. Karakter pertama adalah menjadi komunikator yang baik. Pemimpin yang baik mampu memahami perasaan dan emosi orang lain, di sini adalah anggotanya. Karakter kedua adalah mampu membangun partisipasi anggota di semua tingkatan. Sedangkan, karakter yang terakhir adalah mampu memberikan arah yang visioner dan tujuan yang jelas,” jelas Prof. Triyanto.

Pembicara kedua adalah Dharmaji Suradika. Ia merupakan CEO Pemimpin.id. Ia memaparkan materi bertajuk “Training Leadership: Digital Leadership in Era Disruptive“. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa untuk mulai menjadi seorang pemimpin, seseorang harus paham mengenai kepemimpinan diri sendiri atau self leadership.

“Ketika kita mulai belajar kepemimpinan, itu pasti ada beberapa level. Level yang paling dasar dalam kepemimpinan yang harus diketahui dan dipahami adalah kepemimpinan diri sendiri atau self leadership. Self leadership dibagi menjadi tiga, yaitu self concept, self awareness, dan self regulation. Jadi, untuk menjadi pemimpin yang baik, kita harus memiliki konsep diri yang baik, sadar kekurangan dan kelebihan yang dimiliki, dan mampu meregulasi diri,” jelas Dharmaji.

Ada pun, pembicara ketiga dalam seminar ini adalah Faldo Maldini, S.Si., M.Res., M.I.Pol. Ia merupakan Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa kepemimpinan ke depan memerlukan pemimpin yang memiliki otot digital yang kuat.

“Di era digitalisasi, seseorang lebih takut di-bully di media sosial. Nah, kepemimpinan ke depan sepertinya membutuhkan orang-orang yang memiliki otot digital yang kuat. Otot digital yang kuat ini bukan hanya untuk di-bully, tetapi diartikan bahwa mereka mampu tersenyum kepada orang-orang yang mem-bully-nya. Mereka mampu berbuat baik kepada orang-orang yang membencinya. Mereka mampu memuji dan membantu orang-orang yang menyakitinya,” jelas Faldi.

Reporter: Rosantika Utami
Editor: Zalfaa Azalia Pursita

https://fkip.uns.ac.id/
https://www.instagram.com/fkipuns.official/

#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#universitassebelasmaret
#unsbisa