FKIP – Unit Pengembangan Kesenian Daerah (UPKD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Farewell Party pada kamis (13/1/2022). Kegiatan ini terdiri dari Pengkaryaan dan Munggah Sampur yang ditayangkan melalui kanal youtube UPKD FKIP UNS dan acara puncak pengkaryaan di Gedung E FKIP UNS.

Pengkaryaan dan Munggah Sampur diisi dengan pementasan karawitan kelompok 1, karawitan kelompok 2, tari kelompok 1, dan tari kelompok 2. Adapun karawitan kelompok 1 menyajikan Gendhing Ladrang Wilujeng, Laras Pelog Pathet Barang, dan karawitan kelompok 2 menyajikan Gendhing Lancaran Serayu Laras Pelog Pathet Nem Lancaran Gugur Gunung, Laras Pelog Pathet Barang. Sedangkan kelompok 1 tari menyajikan Tari Lenggang Nyai dengan penari Putri Kusumaningsari dan Aprilia Putri Maharani dan kelompok 2 menyajikan Tari Gambyong Mari Kangen dengan penari Fajri Nur Aisyah Herawati, Bernadeta Winda Putri Permatasari, Anisa Kartikasari, dan Uri Ashe Shanti.

Kemudian acara puncak diisi dengan beberapa pementasan, yakni pembacaan geguritan, pementasan drama dengan judul “Layang kanggo gusti”, dan sarasehan bersama alumni UPKD.

Tino Widya Wisudawan selaku ketua UPKD FKIP UNS mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mementaskan kemampuan anggota UPKD selama satu periode ini. Selain itu kegiatan ini sebagai acara terakhir atau pelepasan kepengurusan tahun ini.

“Pengkaryaan digunakan untuk mementaskan apa yang sudah dilatih selama setahun, jadi selama setahun itu teman-teman dimainkan lagi di pengkaryaan. Nah di Farewell Party ini diibaratkan seperti acara malam puncak pengkaryaan yang memiliki misi sebagai pelepasan kepengurusan tahun ini,” terangnya saat ditemui tim fkip.uns.ac.id pada Kamis (20/1/2022).

Tino berharap dengan terlaksananya kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas UPKD untuk lebih maju, kreatif, inovatif, dan variatif dalam membuat karya.

“Harapan untuk ke depannya semoga UPKD di tahun berikutnya dapat lebih maju lagi, kreatif, inovatif, dan variatif dalam membuat karya. Walaupun dalam keadaan bagaimanapun tetap hidup, jadi walaupun keadaan naik turun UPKD tetap UPKD,” harapnya.

Selain itu, Refano sebagai salah satu lakon drama “Layang kanggo gusti” mengatakan bahwa pementasan drama ini lebih dibuat menghibur daripada drama yang sulit dinikmati.

“Ini pentas senang-senang tidak saklek, tidak mengikuti aturan, jadi ringan-ringan saja untuk konsumsi internal UPKD, karena juga sebagai pelepasan kepengurusan makanya dibuat seheboh mungkin,” katanya.

Ia juga berharap anggota UPKD dapat menghidupkan kesenian di daerahnya masing-masing, yang menurutnya kesenian seperti ini mulai hilang gaungnya di daerah.

“Harapannya untuk teman-teman yang merantau di Solo utamanya pengurus UPKD ketika nanti lulus bisa membawa ke daerahnya dengan maksud kesenian ini bisa dihidupkan lagi,” harapnya.

Tian selaku alumni mengatakan bahwa UPKD sejauh ini telah mengalami banyak perubahan seperti pembaharuan dan inovasi yang lebih baik dari sebelumnya dilihat dari acara ini.

“Banyak pembaharuan dan inovasi-inovasi dari yang sebelumnya, kalau dulu pementasan jawa tapi lebih sandiwara jawa, tapi kalau ini tadi pementasan jawa juga tapi sandiwara ditambah ketoprak,” ungkap Tian saat sarasehan.

Reporter: Muhammad Muzaqqi
Editor: Aulia Anjani

https://fkip.uns.ac.id/
https://www.instagram.com/fkipuns.official/

#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#universitassebelasmaret
#unsbisa