FKIP – Sentra Kegiatan Islam (SKI) Pabelan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar kegiatan Grand Closing Kajian Rutin Al Fath pada Senin (3/1/2021). Mengusung topik “Kunci Bahagia Dunia Akhirat”, kegiatan digelar secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting. Kajian ini terbuka untuk umum.

Dimoderatori oleh Muhammad Husein Arafat selaku mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) FKIP UNS dan staf bidang dakwah SKI Pabelan FKIP UNS 2021, kegiatan ini menghadirkan seorang narasumber yaitu Dr. Mohammad Muchtarom, S.Ag., M.Si. Ia merupakan dosen Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan Pendiri Griya Adab Indonesia (Gradina). Selain itu, ia juga merupakan pembina SKI FKIP UNS.

Dalam pemaparannya, ia membawakan materi bertajuk “Agama dan Kebahagiaan”. Ia menjelaskan bahwa bahagia ada pada suasana hati, bukan suasana fisik. Fisik bisa menipu, tapi hati tidak bisa.

“Banyak orang yang mengartikan bahagia dengan indikator memiliki banyak harta, jabatan yang tinggi, atau popularitas. Kenyataanya, tidak sedikit orang yang sukses duniawi meninggal dalam kondisi tidak bahagia namun, banyak orang yang hidup serba terbatas tapi di akhir hayatnya meninggal dalam kondisi husnul khatimah. Jadi, bahagia itu ada dalam suasana hati bukan suasana fisik. Suasana hati yang bagaimana? Suasana hati yang kalbu salim. Hati yang tenang dan selamat, yaitu hati yang disemayami iman dan mendapat petunjuk dari Allah melalui Alquran,” jelas Dr. Muchtarom.

Ia menambahkan bahwa bahagia dibagi menjadi dua kategori, yaitu bahagia hakiki dan bahagia majasi. Bahagia hakiki adalah kebahagiaan ukhrawi, yaitu kebahagiaan yang bermodal dari iman, ilmu, dan amal sedangkan, bahagia majasi adalah kebahagiaan duniawi.

“Menurut Al Ghazali, as-sa’adah atau bahagia terbagi dua. Bahagia yang pertama adalah bahagia hakiki atau kebahagiaan ukhrawi. Kebahagiaan ini berasal dari modal iman, ilmu, dan amal. Bahagia yang kedua adalah bahagia majasi atau kebahagiaan duniawi. Kebahagiaan ini bisa didapat oleh orang yang beriman dan bisa didapat oleh orang yang tidak beriman,” tambah Dr. Muchtarom.

Di akhir pemaparannya, ia menegaskan hubungan antara agama dan kebahagiaan. Menurutnya, agama akan menjadi pondasi mencapai kebahagiaan apabila manusia menjaga fitrahnya.

“Hubungan antara agama dan kebahagiaan sangat erat. Agama menjadi pondasi mencapai kebahagiaan. Kunci beragama pada fitrah atau kesucian atau ketauhidan manusia. Manusia memiliki tugas untuk menjaga fitrahnya. Ada tiga komitmen kepada tauhid untuk mencapai kebahagiaan, yaitu tauhid ada sejak dalam alam ruh, jiwa tauhid berkembang dengan baik dengan pendidikan iman, dan nilai tauhid membimbing manusia mencapai kebahagiaan,” tegas Dr. Muchtarom.

Reporter: Rosantika Utami
Editor: Zalfaa Azalia Pursita

https://fkip.uns.ac.id/
https://www.instagram.com/fkipuns.official/

#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#universitassebelasmaret
#unsbisa