FKIP – Dalam rangka perayaan hari Kartini, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah (HMP Ganesha) ) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar talkshow dengan tema “Saatnya Wanita Mendunia”. Kegiatan tersebut digelar pada Sabtu (16/4/2022) secara daring melalui siaran langsung pada akun Instagram @hmpganesha_fkipuns.

Dimoderatori oleh Desi Tri Wulandari selaku Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Sejarah FKIP UNS, talkshow ini menghadirkan satu pembicara. Pembicara tersebut adalah Adinda Nur Azri. Ia merupakan Duta Pendidikan Banten 2022 dan Peserta International Model United Conference 90.0 Participant 2022.

Seperti pada umumnya, talkshow ini juga dikemas dengan sistem tanya jawab. Moderator memberikan pertanyaan untuk kemudian ditanggapi oleh pembicara. Pertanyaan yang diajukan tidak hanya pertanyaan yang disiapkan oleh panitia, tetapi juga pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta talkshow.

Pada awal talkshow, Adinda memberikan tanggapannya terhadap stigma patriarki di masyarakat bahwa perempuan ada di belakang laki-laki. Menurutnya, di era sekarang masyarakat harus terbuka dengan perubahan dan lebih peduli dengan kesetaraan gender maupun kelas sosial.

“Sebenarnya respon di masyarakat terhadap perempuan itu variatif. Mungkin masih ada yang menganggap bahwa perempuan itu di bawah laki-laki, tetapi seharusnya di era milenial sudah tidak ada stigma tersebut. Ketika kita menilik sejarah, R.A. Kartini sebagai sosok emansipasi telah membawa era kesetaraan gender dan kesamaan kelas sosial di masyarakat Indonesia. Seharusnya kata-kata dapur, sumur, dan kasur yang dilekatkan pada perempuan zaman dahulu sudah tidak berlaku lagi. Pada era perkembangan IPTEK seperti sekarang, masyarakat harus terbuka dengan perubahan serta lebih aware dengan kesetaraan gender dan kesamaan kelas sosial,” jelas Adinda.

Lebih lanjut, Adinda juga membagikan cara untuk menghadapi budaya patriarki di masyarakat. Adinda mengatakan bahwa untuk mengikis budaya tersebut, perempuan harus melakukan suatu perubahan.

“Seorang perempuan di era perkembangan teknologi dan pesatnya informasi harus melakukan suatu perubahan untuk membuat perempuan menjadi berdaya dan mempunyai daya saing. Ketika seorang perempuan berhasil melakukan perubahan, ia akan memiliki daya untuk speak up atau show off siapa dirinya. Ia bisa mewujudkan mimpi-mimpinya serta meraih apa yang dicita-citakan. Dengan demikian, tendensi bahwa perempuan ada di bawah laki-laki akan terkikis,” kata Adinda.

Pada akhir sesi talkshow, Adinda berpesan untuk mencari sosok inspirasi yang memotivasi diri untuk melakukan perubahan positif yang membawa manfaat bagi orang lain.

“Carilah motivator-motivator yang dapat memotivasi kalian ke arah yang lebih baik. Motivator yang membuat kalian ingin menambah kemampuan diri dan membawa perubahan kepada hal-hal yang positif. Implikasinya bahwa dengan perubahan tersebut, orang-orang di sekitar kalian merasakan manfaatnya,” pesan Adinda.

HUMAS FKIP

Reporter: Rosantika Utami
Editor: Aulia Anjani

https://fkip.uns.ac.id/
https://instagram.com/fkipuns.official/

#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#unsbisa