UNS – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Nur Hijrah Assalam Al-Ihsan, mengajak masyarakat di sekitar tempat tinggalnya untuk berhidroponik sebagai kunci menjaga ketahanan pangan selama pandemi Covid-19.
Isu ketahanan pangan yang dipilih Hijrah merupakan salah satu tema yang diangkat dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Covid-19 UNS batch 2. Hijrah yang sejak 15 Mei hingga 30 Juni telah menjalani KKN menyadari pentingnya arti produktivitas selama beraktivitas di dalam rumah. Dengan berhidroponik, Hijrah menilai masyarakat tidak perlu berbelanja sayuran ke pasar/ pusat perbelanjaan sehingga mereka terhindar dari bahaya penularan Covid-19.
“Korelasinya dengan KKN Covid-19 UNS karena saya ingin mensosialisasikan program ini pada masyarakat bahwa ada kegiatan ketika kita dipaksa di rumah pilihan kegiatan lain adalah bertani atau urban farming,” ujar Hijrah.
Saat dihubungi uns.ac.id pada Rabu (1/7/2020) melalui pesan singkat, Hijrah juga menerangkan alasan lain dibalik pilihannya berhidroponik. Ia mengatakan, di tengah kondisi perkotaan yang minim Ruang Terbuka Hijau (RTH), hidroponik punya peluang dan manfaat yang besar terutama untuk memenuhi kebutuhan gizi setiap anggota keluarga.
“Karena saya sendiri melihat bahwa Solo itu perkotaan yang tidak seperti pedesaan yang punya lahan luas. Kebetulan rumah saya di perkotaan dan bahkan tidak ada lahan lagi. Kita ada cara lain memenuhi kebutuhan gizi dan berkegiatan di rumah dengan cara hidroponik,” ucapnya.
Hijrah menceritakan jika sejak awal ia punya hobi menanam tanaman. Bermula dari hobinya tersebut, ia belajar metode hidroponik secara otodidak, baik dengan membaca tutorial di internet maupun melihat video di Youtube.
Agar ia mampu membuat hidroponik yang baik, Hijrah juga sempat melihat contoh hidroponik di rumah salah satu rekannya yang sudah sejak lama menekuni hidroponik.
Selama KKN Covid-19 UNS, Hijrah menanam berbagai macam tanaman, mulai dari bayam, kangkung, dan sawi sendok. Dalam prosesnya, Hijrah mengatakan tanaman hidroponiknya sudah berhasil dipanen dan saat ini akan memasuki masa panen yang kedua.
“Untuk wakunya start pas tanggal 15 Mei 2020 itu mulai mencari bahan, bikin, dan baca-baca tutorial dan terhitung sampai hari ini udah 46 hari kalau terhitung 1 Juli. Macam-macam tanaman yang ditanam. Untuk panen sesi satu baru terlaksana tanggal 20 kemarin,” jelas Hijrah.
Usai tanaman hidroponiknya berhasil dipanen, mahasiswa yang pernah meraih medali perunggu dalam Advanced Innovation Jam (AI-JAM) Japan 2019 tersebut lantas membagikan hasil panen kepada masyarakat di sekitar rumahnya.
Hal tersebut dilakukan Hijrah sebagai bukti jika pilihannya berhidroponik membuahkan hasil yang nyata. Ia juga sengaja menaruh hidroponik di depan rumahnya agar masyarakat yang melihat dapat teredukasi.
Target yang disasar Hijrah dalam KKN Covid-19 UNS merupakan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya dan warganet di media sosial. Hijrah mengatakan hal tersebut sesuai dengan arahan UNS yang meminta pelaksanaan KKN dilakukan di rumah/ lingkup RT.
“Alhamdulilah berhasil semua dari tahap penyemaian sampai tahap panen yang pertama dan kalau terhitung sampai hari ini menuju panen yang kedua. Kita panen bersama-sama warga dan dibagikan ke warga-warga sekitar,” pungkasnya. Humas UNS