UNS — Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta baru saja memperoleh penghargaan kompetisi poster di tingkat internasional. Ia adalah Alif Sholihin, mahasiswa tingkat akhir yang menjuarai ajang Southeast Asia Global Innovation Challenge (SEAGIC).
Kompetisi tersebut diadakan oleh American Chemical Society Malaysia Chapter yang bekerja sama dengan Universiti Teknologi Petronas (UTP) dan Fundamental & Applied Sciences UTP. Alif berhasil meraih bronze award atau peringkat ketiga dari 207 peserta yang berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara. Ia menyampaikan bahwa melalui bahasa visual, desain poster publik yang diusung menjadi media untuk mengedukasi masyarakat.
“Stay at home adalah salah satu cara efektif untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Ide poster ini berasal dari konspirasi tentang adanya mesin waktu, kemudian saya buat konsep secarik surat dari masa depan yg dikelilingi virus. Surat tersebut berisikan rumus matematis untuk menghentikan penyebaran Covid-19, yaitu 2019 + 1 = positive Covid-19; 2019 + 1 + at home = negative Covid-19,” terangnya pada Selasa (9/2/2021).
Ia menambahkan bahwa proses pengerjaan poster memakan waktu 4 hari. Dua hari digunakan untuk mencari dan mematangkan konsep, sehari untuk membuat sketsa final, dan sehari untuk proses digitalisasi.
“Awalnya saya ikut lomba ini untuk mengisi waktu luang sembari menunggu koreksi skripsi dari pembimbing. Namun, untuk kasus kompetisi SEAGIC 2020 ini saya sedikit terburu-buru dalam menyiapkan karya yang akan di_submit_. Deadline submit karya dan jadwal konsultasi skripsi saat itu bersamaan. Kemudian saya putuskan untuk menyiapkan karya lomba dulu karena saya meliat ada peluang menjadi juara di kompetisi ini,” tambah Alif.
Alif mengaku sangat senang saat berhasil menjuarai kompetisi poster yang dilaksanakan pada Desember lalu.
“Alhamdulillah pastinya senang. Jadi, di kompetisi ini tidak perlu ngoyo banget buat dapatin juara karena 3 karya yang saya submit adalah karya lama yang kebetulan ukuran dan temanya sama. Jadi saya tinggal daftar terus submit dan Alhamdulillah karya yang dulu dapat predikat winner of poster design category di ajang International Multimedia Engineering Technology Competition dapat Bronze Award di ajang Southeast Asia Global Innovation Challenge 2020 ini,” ungkap Alif.
Melalui torehan prestasi ini, Alif berharap agar teman-teman lainnya dapat terus berprestasi meskipun segala bentuk perkuliahan dilaksanakan secara daring.
“Saya melihat pandemi ini memberikan beberapa keuntungan, salah satunya kita sebagai mahasiswa bisa mengikuti kompetisi internasional, online summer school, Harvard Model United Nation (MUN), dan acara internasional lainnya tanpa repot mengurus SPPD, TOR, RAB, VISA, dan lain sebagainya. Meskipun memang kegiatannya secara virtual, tapi saya rasa ini justru memberikan peluang yang lebih besar untuk kita bisa melangkah lebih jauh lagi,” pungkasnya. Humas UNS
Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti
Sumber : uns.ac.id