HUMAS FKIP – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi (HMP Biosfer) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar diskusi bertajuk Biotalk dengan tema “Nature Conservation; Preserving Nature for the Future”. Diskusi tersebut digelar secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting pada Minggu (25/9/2022).

Dalam sambutannya, Nathania Almira Chiesa selaku Ketua Umum HMP Biosfer FKIP UNS menjelaskan bahwa webinar ini merupakan rangkaian dari kegiatan Bioleaf. Adapun, rangkaian tersebut diantaranya Lomba Videografi Nasional, Lomba Poster Nasional, Lomba Esai Internasional, Bioleaf Award 2022, dan Biotalk.

“Biotalk ini merupakan salah satu rangkaian dari acara Bioleaf. Bioleaf sendiri merupakan ikon dari HMP Biosfer yang merupakan program kerja Divisi Passion and Talent. Acara Bioleaf ini berskala nasional dan internasional dengan menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan diantaranya Lomba Videografi Nasional, Lomba Poster Nasional, Lomba Esai Internasional, Bioleaf Award 2022, dan Biotalk,” jelas Nathania.

Dimoderatori oleh Mulyati Syahrul Sumarno selaku mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi FKIP UNS, diskusi ini menghadirkan seorang narasumber. Narasumber tersebut adalah Kurnia Ahmadin, S.Si. Ia merupakan anggota Komunitas Swara OWA. Ia memaparkan materi bertajuk “Konservasi Berkelanjutan di Hutan Kabupaten Pekalongan”.

Dalam materi tersebut, ia menjelaskan mengenai rekam jejak Komunitas Swara OWA, konservasi Swara OWA di tahun 2022, hingga bentuk kegiatan konservasi Swara OWA di Pekalongan. Ia mengungkapkan ada tiga bentuk kegiatan konservasi Swara OWA di Pekalongan.

“Bagaimana bentuk kegiatan konservasi Komunitas Swara OWA di Pekalongan? Ada tiga bentuk kegiatan konservasi, yaitu riset dan monitoring keanekaragaman, penguatan ekonomi ramah hutan dan satwa, serta edukasi biodiversitas. Ketiga kegiatan tersebut menerapkan prinsip dasar konservasi sumber daya alam, yaitu mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam serta keseimbangan ekosistemnya,” ungkap Kurnia.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan gambaran umum Kabupaten Pekalongan, jenis primata di Kabupaten Pekalongan, hingga gambaran umum tiga bentuk kegiatan konservasi Swara OWA di Pekalongan. Ia memberikan dua poin pandangan terhadap materi yang ia berikan.

“Ada dua point of view yang perlu kita ketahui. Pertama, laboratorium alam bermanfaat untuk ilmu pengetahuan, identitas global, fungsi ekologis bentang lahan, perlindungan keanekaragaman di level grassroot sehingga diperlukan pemantauan berkala. Kedua, hutan tropis dataran rendah Jawa Tengah merupakan kawasan berkembang yang dapat menghasilkan komoditas pangan harus dimanfaatkan dengan bijak,” kata Kurnia.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Kemudian, kegiatan diakhiri dengan dokumentasi bersama.

Reporter: Rosantika Utami
Editor: Zalfaa Azalia Pursita

https://fkip.uns.ac.id/
https://instagram.com/fkipuns.official/

#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#unsbisa