FKIP – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Demokratia) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Seminar Nasional 2022 secara daring melalui Zoom Meeting pada Minggu (8/10/2022).

Seminar ini mengusung tema “Integrasi Budaya Bangsa dalam Membangun Generasi Muda yang Berjiwa Pancasila”.

Seminar dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Slamet Subiyantoro, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset, dan Kemahasiswaan.

“Dengan adanya seminar wawasan kebangsaan ini saya kira sebagai upaya yang sangat tepat di tengah isu-isu dekadensi dan tergerusnya nilai-nilai nasionalisme, kebangsaan, dan penurunan akan penerapan nilai Pancasila,” kata Prof. Slamet dalam sambutannya.

Narasumber pertama yakni Pipit Widiatmaka, S.Pd., M.Sc., selaku dosen PPKn IAIN Pontianak. Ia menyampaikan materi bertajuk “Peran Generasi Digital Native dalam menjaga Budaya Bangsa di Era Digital”.

“Penggunaan media sosial dari tahun ke tahun makin meningkat. Rata-rata pengguna internet yaitu pemuda yang berumur 18-34 tahun. Perkembangan teknologi sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia. Contohnya perubahan perilaku,” jelas Pipit.

Pipit menjelaskan bahwa peran generasi digital native dalam menjaga budaya bangsa dapat diterapkan dengan santun dalam bersosial media, menasionalisasikan budaya melalui media sosial, tidak mudah menyebarkan dan terpengaruh dengan berita di media sosial, dan implementasi nilai-nilai Pancasila di dunia nyata serta dunia maya.

“Orang bertahan hidup bukanlah orang yang paling kuat, namun orang yang dapat beradaptasi dengan lingkungan,” kata Pipit.

Narasumber kedua yakni Sosiawan Leak yang merupakan seorang budayawan. Ia memaparkan materi dengan judul “Integrasi Budaya Bangsa dalam Membangun Generasi Muda Berjiwa Pancasila.

“Integrasi budaya merupakan pembauran atau penggabungan unsur budaya hingga terbentuk sebuah budaya yang utuh. Urgensinya adalah mempertahankan eksistensi suatu budaya,” kata Sosiawan.

Proses integrasi dapat melalui asimilasi dan akulturasi. Hal yang menjadi pendorong integrasi berupa kesadaran homogenitas kelompok sosial, keadaan geografis dan sejarah terbentuknya kesatuan, dan komunikasi yang efektif.

“Penghambat proses integrasi yaitu lingkungan masyarakat yang sulit menerima suatu perubahan dan kebudayaan baru,” katanya.

Narasumber ketiga yakni Kevin Nguyen selaku influencer.

“Saat ini, Pancasila sudah ada ayatnya, sudah ada isinya, tetapi jiwanya tidak ada. Maka, sebaiknya Pancasila ini dibangkitkan lagi oleh generasi muda. Tidak sekedar dibaca setiap hari,” kata Kevin.

HUMAS FKIP

Reporter: Dwinanda Wuri Harsanti
Editor: Aulia Anjani

https://fkip.uns.ac.id/
https://www.instagram.com/fkipuns.official/

#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#universitassebelasmaret
#unsbisa